Beranda Artikel Jurnal

Analisis Pengaruh Rasio Camel

(CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOANS, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO) TERHADAP HARGA SAHAM PT. BANK NEGARA INDONESIA,TBK PERIODE 2011-2017 PER QUARTER

Oleh:
Rima Fat’hu Rohmah
Yustinus Rawi Dandono
(Dosen STIE Bhakti Pembangunan)

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan Quarter PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada periode 2011 sampai 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun secara simultan antara CAR, NPL, NPM, ROA dan LDR terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada periode 2011 sampai 2017.

Hasil penelitian secara parsial (Uji t) dalam Quarter 1 2011 sampai Quarter IV 2017 memperoleh CAR berpengaruh secara signifikan positif bahwa t-hitung sebesar 4,070 dan t-tabel sebesar 1,71714 ( 4,070 > 1,71714 ) dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. NPL berpengaruh secara signifikan negative bahwa t-hitung sebesar -3,575 dan t-tabel sebesar 1,71714 ( -3,575 < 1,71714 ) dengan signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. NPM tidak ada pengaruh signifikan bahwa t-hitung sebesar -0,462 dan t-tabel sebesar 1,71714 ( -0,462 < 1,71714 ) dengan signifikansi sebesar 0,648 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. ROA tidak ada pengaruh signifikan bahwa t-hitung sebesar -0,457 dan t-tabel sebesar 1,71714. ( -0,457 < 1,71714 ) dengan signifikansi sebesar 0,652 > 0,05  maka  Ho  diterima dan Ha ditolak. Dan LDR tidak ada pengaruh signifikan bahwa t-hitung sebesar 0,414 dan t-tabel sebesar 1,71714. ( 0,414 < 1,71714 ) dengan signifikansi sebesar 0,683 > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil Penelitian secara simultan (Uji F) menunjukkan bahwa dengan variabel CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhdap Harga Saham dengan hasil F hitung > F tabel ( 9,895 > 2,66) dengan signifikan (0,000 < 0,05 ) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan nilai Koefisien Determinasi sebesar 62,6% Sedangkan sisanya 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti NIM, BOPO, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

Kata Kunci: CAR, NPL, NPM, ROA, LDR dan Harga Saham 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Adanya peningkatan perekonomian di Indonesia menyebabkan banyak sektor lebih berkembang, salah satunya ialah sektor Perbankan yang sekarang ini tumbuh cukup signifikan setelah  terjadinya krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 memberikan pembelajaran yang sangat serius dalam bisnis perbankan. Sebagian besar bank mengalami kesulitan karena modal terkuras, kualitas aset menjadi sangat buruk, manajemen tak mampu mengantisipasi perubahan, bank tidak mampu menciptakan earning, dan kesulitan likuiditas melanda sebagian besar Bank di Indonesia (Taswan, 2006:1). untuk menilai tingkat kesehatan perbankan yaitu sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dan surat Edaran BI No.6/23/DPNP perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum dengan menggunakan metode CAMEL yang terdiri dari unsur Capital yang diproyeksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), Asset yang diproyeksikan dengan Non Performing Loans (NPL), Management yang diproyeksikan dengan Net Profit Margin (NPM), Earning yang diproyeksikan dengan Return On Asset (ROA), dan Likuiditas yang diproyeksikan dengan Loan To Deposit Ratio (LDR). Pada  website  katadata.co.id tanggal 4 Februari 2015 saham PT. Bank Negara Indonesia,  Tbk  merupakan saham yang paling menguntungkan diantara Bank BUMN. Dalam lima tahun terakhir, BNI telah memberikan keuntungan sebesar 261% dari nilai saham yang beredar dipasar. Kemudian disusul dengan PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) yang tumbuh 212% dan PT. Bank Mandiri, Tbk yang naik 163%. Sementara saham PT. Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN) turun 2,8% dalam lima tahun. Saham BNI pada penutupan perdagangan Rabu(4/2) tercatat sebesar Rp 6.500 per saham. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan harga saham Bank Mandiri dan BRI yang masing-masing sebesar Rp 11.375 per saham dan Rp 11.775 per saham.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1. Apakah terdapat pengaruh antara Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?
  2. Apakah terdapat pengaruh antara Non Performing Loans (NPL) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?
  3. Apakah terdapat pengaruh antara Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?
  4. Apakah terdapat pengaruh antara Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?
  5. Apakah terdapat pengaruh antara Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?
  6. Apakah terdapat pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia,Tbk pada tahun 2011-2017 per Quarter?

LANDASAN TEORI

Dalam Peraturan BI No.13/1/PBI/2011 tentang sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. CAMEL merupakan salah satu metode untuk mengukur kinerja bank. CAMEL merupakan alat ukur resmi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan bank di Indonesia. Capital merupakan faktor pertama dalam penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan rasio keuangan model CAMEL. Penilaian faktor permodalan dalam penelitian ini menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan perbandingan modal bank terhadap dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Semakin tinggi rasio CAR mengindikasikan bank tersebut semakin sehat permodalannya (Taswan, 2010: 166).  Adapun  untuk rumus CAR dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Taswan, 2010:164):

Modal

Capital Adequacy Ratio =                                                                               x100%

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Faktor selanjutnya dari rasio keuangan model CAMEL adalah faktor kualitas Asset atau Asset Quality. Rasio yang akan digunakan untuk menilai aspek kualitas asset pada penelitian ini menggunakan Non Performing Loan Ratio (NPL) yang mencerminkan kinerja bank dalam penyaluran kredit. Adapun rumus Non Performing Loan Ratio (NPL) sebagai berikut (Taswan, 2010:164):

Kredit Bermasalah

Non Performing Loan Ratio = x100% Total Kredit

Management Quality menunjukkan kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul  melalui kebijakan-kebijakan  dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Rasio yang akan digunakan untuk menilai aspek Manajemen dalam penelitian ini adalah Net Profit Manajemen (NPM). rumus yang digunakan untuk menentukan NPM (Kasmir, 2008:200) :

Laba Bersih

Net Profit Margin Ratio =                         x 100% Penjualan

Rasio yang digunakan untuk mengukur nilai Earning dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA). Menurut Latifah (2015) ROA menggunakan laba sebagai salah salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. rumus ROA (Taswan,2010:165) sebagai berikut:

Laba Bersih Sebelum Pajak

Return On Asset  =                                            x100%

Total Asset

Loan To Deposit Ratio (LDR). Menurut Taswan (2010:167) LDR adalah perbandingan kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga. Semakin besar rasio ini mengindikasikan bank itu semakin agresif likuiditasnya, sebaliknya semakin kecil rasio ini juga semakin besar dana pihak ketiga yang tidak digunakan untuk penempatan ke kredit (banyak dana yang menganggur). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

Kredit

Loan To Deposit Ratio =                                           x100% Dana Pihak Ketiga (DPK)

Saham

Menurut Fakhruddin dan Darmadji (2012:6) ada tiga sudut pandang untuk membedakan saham, diantaranya yaitu:

Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:

  • Saham Biasa (Common Stock)

Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya yang paling junior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.

  • Saham Preferen (Preferred Stock)

Merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi).

Ditinjau dari segi peralihan saham dapat dibedakan atas:

  • Saham Atas Unjuk (Bearer Stock)

Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, sehingga mudah untuk  dipindah tangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam  RUPS.

  • Saham Atas Nama (Registered Stock)

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • Saham Unggulan (Blue Chip Stock)

Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputrasi tinggi sebagai leader

diindustri sejenis.

  • Saham Pendapatan (Income Stock)

Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividend lebih tinggi dari rata-rata dividend yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.

  • Saham Pertumbuhan (Growth Stock)

Merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader diindustri sejenis yang mempunyai reputasi yang tinggi.

  • Saham Spekulasi (Speculative Stock)

Adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.

  • Saham Siklikal (Counter Cyclical Stock)

Merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.

Kerangka Pemikiran

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Hipotesis Penelitian

Ha1 : Capital Adequacy Ratio memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap  Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel.

H01 : Capital Adequacy Ratio tidak memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka H01 diterima apabila hasil t hitung < t tabel

Ha2 : Non Performing Loan Ratio memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel

H02 : Non Performing Loan Ratio tidak memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka H01 diterima apabila hasil t hitung < t tabel

Ha3 : Net Profit Margin Ratio memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap  Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel

H03 : Net Profit Margin Ratio tidak memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka H01 diterima apabila hasil t hitung < t tabel

Ha4 : Return On Asset Ratio memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel

H04 : Return On Asset Ratio tidak memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung < t tabel

Ha5 : Loan to Deposit Ratio memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel

H05 : Loan to Deposit Ratio tidak memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung < t tabel

Ha6 : Capital Adequacy Ratio , Non Performing Loan Ratio, Net Profit Margin Ratio  , Return On  Asset Ratio , dan Loan to Deposit Ratio secara bersama-sama memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t table

H06 : Capital Adequacy Ratio , Non Performing Loan Ratio, Net Profit Margin Ratio  , Return On  Asset Ratio , dan Loan to Deposit Ratio secara bersama-sama memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk periode 2011-2017

Maka Ha1 di terima apabila hasil t hitung > t tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhitungan rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Metode statistik Untuk Analisis Data Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas ditunjukkan dengan grafik normal plot sebagai berikut:

Dari hasil grafik  P-Plot gambar diatas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis  dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut terdistribusi normal.

Uji Autokorelasi

Uji Heteroskedastisitasi

 

Uji Heteroskedastisitasi

Dari hasil grafik scaterplott terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai tolerance variabel CAR, NPL, NPM,  ROA, dan LDR berkisar antara 0,334 sampai dengan 0,826 atau lebih besar dari 0,10. Lalu pada hasil VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel yang memiliki nilai VIF yang lebih dari 10, karena nilai VIF hanya berkisar antara 1,210 sampai dengan 2,992. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada Multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.

Analisis Korelasi Sederhana

Tabel 3

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan perhitungan koefisien korelasi ( r ) sebagai berikut:

  1. Koefisien korelasi variabel CAR dengan Harga Saham yaitu sebesar 0,437. Hal ini berarti hubungan antara CAR dengan Harga Saham adalah sedang, dengan signifikansi 0,010 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara CAR dengan Harga Saham.
  2. Koefisien korelasi variabel NPL dengan Harga Saham yaitu sebesar -0,508. Hal ini berarti hubungan antara NPL dengan Harga Saham adalah sedang dengan signifikansi 0.003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negative namun signifikan antara NPL dengan Harga Saham.
  3. Koefisien korelasi variabel NPM dengan Harga Saham yaitu sebesar 0.163. Hal ini berarti hubungan antara NPM dengan Harga Saham adalah sangat lemah, dengan signifikansi 0,204

> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara NPM dengan Harga Saham.

  1. Koefisien korelasi variabel ROA dengan Harga Saham yaitu sebesar -0,054. Hal ini berarti hubungan antara ROA dengan Harga Saham adalah sangat lemah, dengan signifikansi 0,393

> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara ROA dengan Harga Saham.

  1. Koefisien korelasi variabel LDR dengan Harga Saham yaitu sebesar 0,646. Hal ini berarti hubungan antara LDR dengan Harga Saham adalah kuat, dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara LDR dengan Harga Saham.

Analisis Regresi Linier Berganda


Berdasarkan hasil Tabel 4 maka nilai koefisien dapat dibuat model persamaan regresi  linier berganda sebagai berikut:

Bentuk persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:

  1. Konstanta �o = 3,796

Artinya jika variabel-variabel independen (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) bernilai konstan atau 0, maka variabel dependen yaitu Harga Saham bernilai positif sebesar 3,796.

  1. Konstanta �1 = 2,078

Artinya jika NPL, NPM, ROA dan LDR tetap, CAR mengalami kenaikan satu satuan maka Harga Saham meningkat sebesar 2,078.

  1. Konstanta �2 = – 0,909

Artinya jika CAR, NPM, ROA dan LDR tetap, NPL mengalami kenaikan satu satuan maka Harga Saham menurun sebesar – 0,909.

  1. Konstanta �3 = – 0,340

Artinya jika CAR, NPL, ROA dan LDR tetap, NPM mengalami kenaikan satu satuan maka Harga Saham menurun sebesar – 0,340.

  1. Konstanta �4 = – 0,029

Artinya jika CAR, NPL, NPM, dan LDR tetap, ROA mengalami kenaikan satu satuan maka Harga Saham menurun sebesar – 0,029.

  1. Konstanta �5 = – 0,243

Artinya jika CAR, NPL, NPM, dan ROA tetap, LDR mengalami kenaikan satu satuan maka Harga Saham menurun sebesar – 0,243.

Uji t (Pengujian Parsial)

a. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 4,070dan t-tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 maka didapatkan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel ( 4,070> 1,71714 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 yang  berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

b. Pengaruh Non Performing Loan (NPL)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -3,575dan t-tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 maka didapatkan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( -3,575< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan memiliki pengaruh negative namun signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

c. Pengaruh Net Profit Margin (NPM)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -0,462dan t-tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 maka didapatkan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel (-0,462< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,648> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Net  Profit  Margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

d. Pengaruh Return On Asset (ROA)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -0,457dan t-tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 maka didapatkan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( -0,457< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,652 > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

e. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR)

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 0,414dan t-tabel dapat dicari pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 maka didapatkan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( 0,414< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,683> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

Uji F (Pengujian Simultan)

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa F hitung sebesar 9,895dan F tabel 2,66. Dapat diketahui bahwa F hitung > F tabel (9,895> 2,66 ) maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. sedangkan dari nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Profit Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham) pada  PT.  Bank  Negara Indonesia Tbk

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berikut ini adalah hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) :

Tabel 7

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,622 atau sama dengan 62,2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 62,2% variabel Harga Saham   dapat dijelaskan oleh variansi dari variabel independen CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR. Sedangkan sisanya 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti NIM, BOPO, kebijakan pemerintah, dan lain-lain.

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk. periode 2011 – 2017 maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

  1. Perngaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Harga Saham

Hasil Uji t menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 4,070dan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung > t-tabel ( 4,070> 1,71714 ) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

  1. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap Harga Saham

Hasil Uji t menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -3,575 dan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( -3,575< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan memiliki pengaruh negative namun signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

  1. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham

Hasil Uji t menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -0,462dan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( -0,462< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,648> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

  1. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Hasil Uji t menunjukkan bahwa t-hitung sebesar -0,457dan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( -0,457< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,652 > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk

  1. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Harga Saham

Hasil Uji t menunjukkan bahwa t-hitung sebesar 0,414dan t-tabel sebesar 1,71714. Dapat diketahui bahwa t-hitung < t-tabel ( 0,414< 1,71714 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan dari nilai tingkat signifikansi sebesar 0,683> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit Ratio tidak  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

  1. Pengaruh (Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Profit Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio) terhadap Harga Saham

Hasil Uji F menunjukkan bahwa F hitung sebesar9,895dan F tabel 2,66 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. sedangkan dari nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa ada pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Profit Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen (Harga Saham) pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk.

Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh (Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Profit Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio) terhadap Harga Saham PT. Bank Negara Indonesia Tbk periode 2011 – 2017 yang  menggunakan  laporan keuangan per Quartal terdapat keterbatasan-keterbatasan yang terjadi dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan triwulanan PT. Bank Negara Indonesia Tbk periode 2011 – 2017, sehngga hasil penelitian ini mungkin tidak dapat di generalisasi pada perusahaan lain.
  2. Pada penelitian ini hanya dilakukan pada periode 2011 – 2017, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode yang lebih di perpanjang sehingga dapat memperbaiki hasil penenlitian.
  3. Variabel independen atau variabel bebas yang digunkan pada penelitian ini  hanya  terbatas pada (Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net  Profit  Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio). Sehingga pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lainnya seperti Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin (NIM), kebijakan pemerintah, dan lainnya yang mungkin bisa lebih berpengaruh terhadap Harga

Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang dapat diberikan sehubung dengan penelitian yang telah digunakan adalah sebagai berikut:

  1. Bagi pemakai laporan keuangan yang akan mengambil keputusan hendaknya tidak mengandalkan data mengenai Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loans, Net Profit Margin, Return On Asset dan Loan To Deposit Ratio saja tetapi bisa juga dengan memperhatikan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan Harga Saham
  2. Peningkatan Return On Asset atau tingkat profitabilitas yang optimal dapat dilakukan  oleh pihak BNI dengan mengurangi berbagai biaya operasional agar dapat disalurkan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat misalnya melalui ekspansi kredit dengan manajemen risiko yang tepat dan sesuai agar pengelolaannya dapat semakin optimal, sehingga tingkat profitabilitas perusahaan dapat semakin
  3. Bagi Investor hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh dari penilaian keuangan perusahaan terhadap Harga Saham yang diperdagangkan dipasar modal yang menyangkut investasi saham bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi dalam menentukan perusahaan mana yang mempunyai risiko yang baik dan memprediksikan harga-harga saham perusahaan di BEI sehingga  akan mengurangi risiko kerugian dan menghasilkan return saham yang

DAFTAR PUSTAKA

Agusyana, Yus dan Islandcript. 2011. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan spss 19. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Almilia, Luciana, dan Winny Herdaningtyas . 2005. Analisis Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7, No.2, pp 131-147.

Darmadji, Tjiptono, dan Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Empat.

Duwi, Priyatno. 2017. Panduan Praktis Olah Data menggunakan SPSS 23. Edisi 1. Yogyakarta .Penerbit : Andi.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23. Semarang: BPFE Universitas Diponegoro.

Husnan, Suad. 2001.   Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. AMP YKPN. Yogyakarta.

Http ://www.bni.co.id// Http ://www.bi.go.id// Http ://www.idx.co.id//

Http ://www.katadata.co.id// tanggal 4 februari 2015 Http ://www.seputarforex.com//

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh Yogyakarta : BEPE. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank

Indonesia No.15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional.

Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tentang Penilaian tingkat kesehatan Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian tingkat kesehatan Bank Umum.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administratif .Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Afabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP perihal Sistem Penilaian tingkat Kesehatan Bank Umum dengan menggunakan metode CAMELS.

Surat Edaran BI No.13/24/DPNP tahun 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank  Umum.

Susilo, Y.sri, Sigit Triandu, A. Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Taswan. 2006. Akuntansi Perbankan dalam Valuta Rupiah. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Taswan. 2010. Manajemen Perbankan : Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan.

Widoatmojo, Sawiji. 2002. cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta : PT. Jurnalindo AKsara Grafika.

Zainal Mustafa EQ dan Tony Wijaya. 2012. Panduan Teknik Statistik SEM & PLS dengan Spss Amoss. Jakarta : Cahaya Atma Pustaka.