Saat ini ikan patin menjadi salah satu komoditas unggulan dibidang perikanan. Ikan air tawar yang memiliki warna putih keabu-abuan ini, memiliki cita rasa yang khas dan mengandung protein cukup tinggi. Disamping itu kadar kolesterol yang ada dalam ikan patin sangatlah rendah, sehingga ikan ini banyak dipilih masyarakat untuk dikonsumsi karena aman bagi kesehatan.
Info Bisnis Budidaya Ikan
Budidaya ikan patin banyak dipilih para pelaku bisnis, karena masa pemeliharaannya lebih cepat dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu tinggi. Kebutuhan pakan yang dibutuhkan untuk budidaya patin juga terbilang cukup mudah. Untuk burayak patin bisa diberi pakan artemia, sedangkan untuk ikan yang lebih besar bisa diberi pakan cacing sutera.
Peluang bisnis dibilang cukup besar berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada tahun 2017 mengalami penurunan 52,22% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 11.137 ton. Volume ekspor ikan patin pada tahun 2017 hanya 5.321 ton. Hal tersebut bukan karena kurangnya ikan yang diproduksi, melainkan permintaan domestik yang semakin tinggi, seperti yang dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Nilanto Perbowo “Tahun 2017 ekspor menurun karena ada peningkatan permintaan di pasar domestik” (11/4).
Sementara untuk meningkatkan gizi indukan ikan patin, bisa ditambahkan pakan berupa daging keong yang dicampur dengan vitamin E dan minyak jagung. Keong juga sering digunakan sebagai pakan alternatif, terutama di bulan paceklik pakan. Namun disamping untuk mengurangi biaya produksi, campuran tersebut juga berfungsi merangsang induk untuk bertelur.
Proses Reproduksi Budidaya Ikan Patin
Proses budidaya ikan patin juga dapat dilakukan dengan reproduksi buatan, yaitu dengan mencampur telur dari patin betina dan sperma indukan jantan. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan informasi mengenai proses reproduksi buatan budidaya ikan patin :
1. Sebelum memijahkan patin, sebaiknya Anda mengetahui masa subur ikan. Tanda – tanda betina yg subur perutnya membesar bila diraba empuk dan lembut, anusnya juga berwarna merah, dan jika ditekan akan mengeluarkan butiran telur berwarna putih. Sedangkan untuk pejantan siap kawin yaitu jika berat badannya mencapai 1,5 – 2 kg, alat kelaminnya bengkak berwarna merah tua, dan jika diurut maka keluar sperma berwarna putih.
2. Langkah selanjutnya diawali dengan mengeluarkan telur dan sperma ikan dengan cara mengurut perut ikan
3. Kemudian telur dan sperma pejantan dicampur, dan diaduk hingga merata
4. Campuran telur dan sperma itu kemudian disebar dalam akuarium inkubasi, yang dilengkapi dengan heater suhu air yang dijaga stabil pada kisaran 27,5 sampai 28 ° C
5. Setelah 15 hari kemudian, telur akan menetas. Biasanya persentase yang menetas antara 90% hingga 100%. Pada usia 1 – 2 minggu terjadi periode kanibalisme, dan persentase bibit yang bertahan hidup berkisar antara 70% sampai 75%.
Manfaat Ikan Patin
Banyaknya kandungan gizi, nutrisi dan vitamin menjadikan ikan patin ini mengandung banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Diantaranya adalah :
- Mencegah penyakit kardiovaskular yang menyerang bagian jantung
- Mengontrol kolesterol
- Mencegah penyakit jantung koroner
- Membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi
- Menyehatkan tulang
- Membantu pembentukan otot
- Meningkatkan kinerja otak dan saraf
- Mengoptimalkan fungsi sel darah putih
- Membantu menaikkan trombosit
- Membantu mencegah penyakit stroke
- Mengontrol kadar elektrolit dalam tubuh
Analisa Usaha Bisnis Budidaya Ikan
Konsumen
Ikan patin disukai banyak orang, dagingnya yang lembut dan rasanya yang khas digemari masyarakat luas. Biasanya ikan patin untuk dikonsumsi segar maupun diproduksi menjadi ikan filet.
Kelebihan Bisnis
Perawatan budidaya ikan patin terbilang lebih mudah dibandingkan budidaya lele, bahkan pakan ikan patin dapat memanfaatkan limbah rumah tangga yang tidak mengandung minyak. Disamping itu kemampuan ikan patin untuk berproduksi juga cukup tinggi, seekor induk yang subur dapat bertelur 200.000 butir telur setiap 6 bulan sekali.
Ikan patin local juga memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan ikan patin import dari Vietnam. Biasanya ikan patin local kandungan airnya lebih rendah yaitu sekitar 10%, sedangkan patin Vietnam mengandung air hingga 40%. Sehingga bila diolah, bobot ikan patin Vietnam mengalami penyusutan yang cukup drastis.
Kekurangan bisnis
Dalam menjalankan bisnis budidaya ikan patin, yang sering menjadi kendala adalah munculnya jamur dan bakteri yang menyebabkan turunnya kualitas ikan. Biasanya untuk mencegahnya para petani patin menjaga sanitasi air, dan mengurangi pemberian pakan yang terlalu banyak.
Selain itu suhu yang terlalu dingin juga berpengaruh buruk bagi perkembangan telur patin, oleh karena itu para petani memasang heater atau menyimpan akuarium inkubasi di dalam ruangan agar terhindar dari suhu ekstrim. Sedangkan bagi ikan patin yang sudah cukup besar, kendalanya adalah persediaan pakan cacing sutera yang masih kurang. Pasokan cacing sutera tidak rutin karena belum bisa dikembangbiakan, sehingga tergantung hasil penangkapan dari alam. Untuk mengatasinya, petani ikan patin mengganti pakan dengan limbah peternakan berupa usus ayam.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang bisa dilakukan para pembudidaya ikan patin, yaitu dengan membedakan target pasar. Pemasaran ini dilakukan dengan menjual ikan patin berdasarkan umurnya. Misalnya untuk keperluan pemasok benih, ikan patin bisa dijual ketika berusia 20 hingga 50 hari. Untuk kebutuhan konsumsi, ikan patin dijual saat berusia 7 bulan. Sedangkan untuk permintaan indukan, ikan patin biasa dijual setelah berusia 2 tahun. Dengan membedakan target pasar masing – masing, menjadikan strategi pemasaran ini cukup efektif, karena dapat menjangkau  tiga jenis konsumen sekaligus.
Promosi selanjutnya dapat dilakukan dengan pemasaran melalui mulut ke mulut, dengan promosi tersebut informasi mengenai keberadaan usaha Anda dapat tersebar luas. Menjalin kerjasama dengan pedagang ikan segar di pasar, serta pelaku bisnis makanan seafood juga bisa dilakukan untuk membantu pemasaran ikan patin usia konsumsi.
Kunci Sukses Bisnis Budidaya Ikan
Bagi para pemula sebaiknya memilih usaha penjualan ikan patin untuk kebutuhan benih. Sebab, resiko kegagalan lebih kecil, dan biaya produksi bisa lebih ditekan. Selain itu perputaran labanya juga lebih cepat jika dibandingkan dengan budidaya ikan patin konsumsi maupun indukan.
Analisa Ekonomi Asumsi - Ukuran ikan : 1 inci (2,54 cm) - Volume produksi       : 500.000 ekor - Siklus produksi       : 21 hari - Harga bibit ikan patin : Rp 90,00 / ekor Biaya tetap Biaya administrasi akuisisi lahan          Rp   43.800,00 Biaya transaksi dan penyempurnaan lahan    Rp  123.200,00 Bangunan                                   Rp  355.800,00 Instalasi                                  Rp  42.000,00 Peralatan produksi                         Rp  142.700,00 Peralatan operasi                        Rp  109.600,00 Utilitas                                   Rp  350.000,00 Upah                                  Rp 1.102.500,00 Buku operasional pengedaan induk          Rp  331.800,00+ Total                                      Rp 2.601.400,00 Biaya tidak tetap Perkakas                                   Rp   18.200,00 Bahan operasional                          Rp 3.820.000,00 Rumah tangga                               Rp  368.400,00 Packaging                                  Rp 1.655.700,00+ Total                                      Rp 5.862.700,00 Total biaya produksi = Rp 2.601.400,00 + Rp 5.862.700,00    = Rp 8.464.100,00 Omset per panen = @ Rp 90,00  x 500.000 ekor             = Rp 45.000.000,00 Laba bersih = Rp 45.000.000,00 – Rp 8.464.100,00     = Rp 36.535.900,00
Sangat menguntungkan bukan? Bagi Anda yang sedang mencari peluang bisnis yang menguntungkan, semoga peluang bisnis budidaya ikan patin dapat menjadi ide bisnis bagi Anda.