Yuk, simak beberapa penjelasan dan kisah inspiratif seorang pebisnis kayu. Semoga dapat memberikan Anda ide dan gambaran mengenai usaha ini.
Dalam membangun sebuah rumah kebanyakan pemilik pasti memilih barang-barang kualitas terbaik yang mungkin harganya relatif mahal. Tetapi bagaimana jika kita ingin membangun sebuah rumah dengan dana yang terbatas? Apakah mungkin mendapatkan rumah yang indah dengan kualitas baik?
Kayu glugu merupakan salah satu komponen dalam membangun rumah dengan dana terbatas tapi mempunyai kualitas yang cukup apik.
Kayu murah ini bisa tampil sangat cantik jika kita kreatif dalam melakukan sentuhan akhir (finishing). Glugu jika digunakan sebagai pagar bisa tampil sangat kekar. Jenis kayu ini memiliki urat-urat kayu yg sangat kasar.
Hal inilah yang membuat Pak Sutrisno mencoba memasuki bisnis kayu kelapa (glugu). Dalam pembangunan rumah sebenarnya banyak material yang bisa digunakan sebagai alternatif dalam membangun rumah.
Kisah Pebisnis Kayu Bermula dari Warisan Sang Ayah
Usaha kayu yang bermula dari warisan sang ayah ini diberi nama Glugu Pendowo. Tempat produksi sekaligus kantornya dijadikan di satu tempat, yakni di Jl. Bantul km 5, Tirtonirmolo Kasihan Bantul.
Asal mula nama Glugu Pendowo terinspirasi terinspirasi dari tokoh wayang yaitu pandawa lima. Hal ini disebabkan karena ayah Pak sutrisno memiliki 5 orang anak yang semuanya laki-laki kata Pak Sutrisno yang berumur 55 tahun. Produk yang dijual dari Glugu Pendowo antara lain berupa kayu reng, kayu balokan, dan kayu usuk.
Untuk membuka usaha ini pastilah dibutuhkan modal yang tidak sedikit, selain itu dibutuhkan juga kemampuan untuk melihat maupun memahami kondisi, mutu dan kualitas kayu. Lokasi toko juga menentukan rame sepinya usaha ini.
“Selain itu kita juga perlu tahu harga pasaran untuk setiap itemnya”, begitu kata Pak Sutrisno. Untuk kayu balokan yang dijual berukuran 8m x 12m dan 6m x 10m. Sedangkan untuk kayu usuk berukuran 5m x 7m dan 4m x 6m serta kayu reng berukuran 20m x 1,5m.
Biasanya kayu glugu yang akan diolah didapat dari daerah Wonosobo, Kebumen dan pantai Pangandaran Cilacap. Semua proses produksi dilakukan di rumahnya. Proses produksi ditangani langsung oleh Pak Sutrisno dibantu dengan satu pegawai selaku sopir yang bertugas mengantarkan pesanan kayu kepada konsumen.
Tidak Menggunakan Promosi Besar-Besaran
Pak Sutrisno tidak menggunakan promosi secara besar-besaran untuk memasarkan produknya. Konsumen biasanya langsung datang sendiri ke tempat usahanya ini. Selain itu konsumen biasanya juga berasal dari daerah sekitar karena konsumennya sebagian besar merupakan kontraktor maupun pemborong bangunan.
Selalu menyediakan stok yang cukup merupakan salah satu cara pak Sutrisno untuk menarik konsumen. Sehingga jika konsumen datang memesan, konsumen juga bisa melihat secara langsung produk yang ditawarkan dari Glugu Pendowo ini.
Tak jarang juga Pak Sutrisno memberikan diskon kepada konsumen yang membeli produk dari Glugu Pendowo ini. Pelayanan yang ramah dan baik menjadi syarat utama dalam menjalankan usaha ini. Selain itu Pak Sutrisno juga berusaha mengirimkan pesanan sesuai dengan perjanjian dan tepat pada waktunya.
Kendala Bisnis Kayu
Kendala yang mungkin dirasakan sangat berat oleh Pak Sutrisno, yaitu ketika sang pegawai tidak datang. Jadi semuanya dikerjakan sendiri oleh Pak Sutrisno. Selain itu jika kayu glugu masih dalam batangan, Pak Sutrisno harus memotong terlebih dahulu.
Setelah kayu glondongan tadi sudah dipotongi, barulah bisa dijual ke konsumen. Akan tetapi kurang lebih 7 tahun belakangan ini, kayu-kayu dari agen pak Sutrisno sudah banyak yang berupa potongan, sehingga tidak terlalu menyulitkan Pak Sutrisno.
Untuk kedepannya Pak Sutrisno berencana mewariskan usaha kayu Glugu Pendowo ini kepada anak-anaknya. Dan untuk itu, mulai dari sekarang anak-anaknya juga diajari untuk mengelola usaha ini.
Baik dalam manajemen pengelolaan atau melihat kualitas dan mutu kayu, semua sudah mulai di ajarkan kepada anak-anaknya . Pak Sutrisno berharap usaha Glugu Pendowo ini tidak berhenti disini saja, akan tetapi terus lanjut semakin besar hingga kegenerasi-generasi berikutnya.
Harga
Untuk harga dari setiap produknya Pak Sutrisno mematok harga bervariasi, tergantung dari jenis dan ukuran produk yang akan dipesan.
Balokan
Kualitas 1 untuk ukuran 2-4 meter : Rp. 16.000,00/m
Kualitas 1 untuk ukuran 5 meter: Rp. 18.000,00/m
Kualitas 2 untuk ukuran 2-4 meter : Rp.14.000,00/m
Kualitas 2 untuk ukuran 5 meter : Rp. 16.000,00/m
Reng
Kayu reng 1 ikat : Rp. 80.000,00
Catatan : 1 ikat kayu reng berisi antara 20 batang, dengan ukuran 1,5 m
Usuk
Kualitas 1 untuk ukuran 2m, 4m, dan 5m : Rp. 6.000,00/m
Kualitas 2 untuk ukuran 2m, 4m, dan 5m : Rp. 4.000,00/m
Simulasi Keuntungan Usaha Kayu Kelapa (Glugu)
Pemasukan
Penjualan produksi : Rp. 15.000.000,00
Pengeluaran
Bahan baku : Rp. 10.000.000,00
Gaji pegawai : Rp. 300.000,00
Biaya Transportasi : Rp. 200.000,00
Total : Rp. 10.500.000,00
Pendapatan
Rp. 20.000.000,00 – Rp. 10.500.000,00 : Rp. 4.500.000,00
Strategi Bisnis Kayu
Menjadi seorang pebisnis kayu kelapa ini memang bukan hal yang mudah. Jika salah-salah maka akan terjadi kesalahan fatal. Untuk dapat bersaing dengan para pelaku usaha lainnya perhatikan beberapa hal berikut, diantaranya :
1. Diimbangi Dengan Keahlian Khusus
Ketika Anda memutuskan untuk berbisnis kayu, usahakan agar Anda tidak hanya menjual kayu. Mungkin menjadi seorang jual kayu sudah biasa dan umum. Agar lebih bermanfaat alangkah lebih baiknya apabila Anda juga memiliki kemampuan khusus dalam mengolah kayu lebih kreatif. Misalnya dengan keahlian mengukir kayu dan lain sebagainya.
2. Memiliki Rencana Yang Tepat
Sebelum memulai menekuni bisnis kayu ini tentunya hal yang perlu dilakukan melakukan perencanaan. Mulai dari merencanakan anggaran modal usaha yang dibutuhkan maupun strategi pemasarannya.
3. Membuat Brosur dan Kartu Nama
Jangan anggap remeh dalam hal pemasaran, Anda harus terus memasarkan bisnis Anda kepada masyarakat agar dapat dikenal luas. Maka dari itu perlu adanya pemasaran baik secara online maupun secara offline. Secara offline Anda dapat membuat brosur dan kartu nama kemudian dibagikan kepada masyarakat lingkungan sekitar Anda.
4. Melakukan Promosi Online
Agar bisnis Anda dapat dikenal luas oleh masyarakat lakukan promosi secara online pula dengan memasarkannya di instagram, facebook dan whatsapp. Melalui media sosial ini dinilai sangat efektif karena responnya sangat cepat dari pada dengan menggunakan trik pemasaran secara offline.
5. Berikan Diskon dan Kupon
Salah satu cara untuk menarik konsumen dan membuatnya datang kembali lagi yaitu dengan cara memberikan diskon atau potongan harga. Jangan lupa gunakan trik ini untuk membuat konsumen Anda kembali lagi dan mau menjadi pelanggan tetap Anda. Strategi ini dengan memberikan kupon undian atau pun voucer potongan harga dalam pembelian jumlah tertentu.
6. Lakukan Pelayanan Terbaik
Salah satu cara yang tepat dalam membuat konsumen Anda menjadi pelanggan tetap adalah dengan memberikan pelayanan terbaik. Perlakukan konsumen dengan sikap yang baik dan benar. Dengan memberikan pelayanan yang baik maka akan membuat konsumen menjadi nyaman dan akhirnya pun mereka tidak akan berpindah tempat.
7. Jangan Berhenti Untuk Memasarkan
Meskipun Anda sudah memiliki konsumen dan pelanggan setia Anda jangan sampai lengah dan berhenti untuk memasarkan. Semakin banyaknya para pesaing hal ini tentu akan menjadi hambatan dan tantangan tersendiri bagi Anda. Untuk itu usahakan agar Anda harus terus memasarkannya secara online maupun offline.
Demikian tadi adalah strategi dalam menjalan bisnis kayu. Semoga bermanfaat dan dapat memberikan ide kepada Anda.