Beranda Inspirasi Bisnis

Geluti Bisnis Fashion Pria Motif Corak Insang Khas Melayu!

Geluti Bisnis Fashion Pria Motif Corak Insang Khas Melayu!

Berbisnis fashion memang bukan perkara yang mudah, tak terkecuali dengan yang dilakoni seorang pria yang satu ini. Ia mulai mengeluti fashion pria yang berawal dari kejanggalannya melihat jamaah pria yang hanya mengenakan kaos ketika beribadah di masjid.

Di tahun 2012 Syaiful Rizan dan istri membuka bisnis fashion Rumah Jahit Dede yang beralamat di rumahnya di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Ide ini pertama kali muncul karena Syaiful melihat ada dua hal utama yang mengusiknya selama ini, yakni ia melihat kaum pria ke masjid memakai kaos karena karena ketika memakai baju koko kesannya tua dan resmi. Dan yang kedua, ia ingin mengangkat kain corak insang khas Melayu Pontianak dalam produk baju koko pria.

“Kapan orang Melayu Pontianak memakai kain corak insang dalam kehidupan sehari-hari? Jarang, kan?” Saiful bertanya. Hingga pada Oktober 2015 silam, ia mulai mencoba membuat baju koko motif corak insang dengan merek Rizan.

Kendati mengangkat corak tradisional khas Melayu, namun produk Rizan dibuat dari bahan yang berkualitas dan kesannya mewah, trendi, ekslusif dan bisa dikenakan di setiap acara, mulai dari undangan resmi hingga ke masjid.

“Saya juga berencana untuk mematenkan merek Rizan. Sekarang baju koko pria Rizan sudah dikenakan oleh sejumlah tokoh terkenal di Pontianak, seperti tokoh masyarakat dan Wakil Walikota Pontianak, Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MM, MT,” tuturnya dengan penuh bangga. Keberhasilan yang diraihnya tak terlepas pula dari kendala – kendala yang dihadapinya. Salah satunya yang dituturkannya berikut ini. Bagaimana kisah selengkapnya dan bagaimana pria ini membangun bisnisnya dan memasang strategi dalam menghadapi hambatan.

Analisa Bisnis Fashion Pria

Kendala Yang Dihadapi

Kain corak insang yang asli (tenun) harganya mahal karena harus ditenun di Jawa. Di Pontianak sendiri saat ini sudah sangat langka penenun corak insang. Selain itu, kendala di SDM berupa tenaga penjahit yang masih kurang juga sempat menghambat perkembangan bisnis fashion pria ini.

“Dulu juga terkendala di modal, tapi sekarang alhamdulilah sudah ada investor,” ujarnya. Harga jual produk Untuk baju koko pria lengan pendek dibanderol Rp 295.000, sedang lengan panjang dijual mulai dari Rp 310. 000 ke atas. Bahan dasar katun Ima Platinum yang didatangkan langsung dari Bandung.

Saat ini, proses produksi dijalankan oleh istri Syaiful dan dibantu oleh dua penjahit. Kendati begitu, omzet per bulan yang mampu diraih Syaiful cukup lumayan yakni berkisar Rp 5 juta.

Strategi Pemasaran

Selama ini, strategi yang ia gunakan untuk memasarkan produk kain corak insang Melayu yakni memasarkan produknya dari pameran satu ke pameran yang lain.  Dan beberapa pameran yang pernah ia ikuti antara lain di Kuching, Malaysia (hasil kerjasama KJRI Sarawak dengan Disperindag Provinsi Kalbar), Pameran MTQ Kabupaten Kubu Raya, dan berbagai pameran di Pontianak.

Tak mau ketinggalan juga selama ramadhan ini, ia juga memanfaatkan kesempatan yang ada dengan aktif mengikuti bazaar Ramadhan di halaman Masjid Raya Mujahiddin Pontianak. Dan kini yag lebih hebatnya, produknya telah banyak dikenal oleh masyrakat luas dan pemesan produk Rizan berasal dari beberapa kabupaten di kalbar seperti Ketapang, Kapuas Hulu, Sanggau, Mempawah, Kayong Utara, dan Kota Singkawang.

“Di luar Kalbar, pemesanan berasal dari Makassar, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, dan Semarang. Ke depan, selain ingin memasarkan produknya melalui toko online, Syaiful juga berharap produk Rizan bisa terdapat di bandara dan hotel- hotel di Kota Pontianak serta dapat menjadi oleh-oleh khas Pontianak di bidang fashion.

Demikian ulasan inspirasi yang dibagikan oleh seorang pria pengusaha kain corak insang Melayu, berawal dari ide yang ia peroleh dari melihat kondisi permasalahan yang ada di lingkungan tempat tinggal ia, kini berhasil meraup pundi – pundi rupiah dari sana.

Perjalanan yang ditempuhnya pun tidak semulus yang dibayangkan, selalu ada kendala dan hambatan yang dihadapi namun ia terus melangkah maju dan yakin dengan usahanya. Ia memasang berbagai startegi untuk menangani masalah tersebut, hingga pada akhirnya kini mencapai titik keberhasilan dan omzet yang diperoleh setiap bulannya pun cukup menarik.

sumber artikel: bisnisukm.com